Sabtu, 16 Juni 2012

UJIAN

SRI UMBANG SULASTRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH             : SMA Kartika Kendari
MATA PELAJARAN    : Bahasa Indonesia
KELAS             : X
SEMESTER             : 1
ALOKASI WAKTU        : 2 x 45 Menit

NOKOMPETENSI DASARTUJUAN PEMBELAJARANSKENARIO PEMBELAJARANINDIKATOR
1.
  • Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/rekaman.
  • Kognitif
    Proses
Setelah membaca cerpen yang disajikan, siswa diharapkan mampu menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen
PERTEMUAN I
A1    Kegiatan awal (10 menit)
  •     Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa yang tidak hadir.
  •     Guru memberi motivasi kepada siswa.
  •     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
  •     Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan siswa tentang unsur intrinsik yang terdapat dalam karya sastra
  • Kognitif
    Proses
    Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
2.
  • Produk
Setelah membaca dan membahas hasil pencapaian tujuan proses di  atas, siswa diharapkan mampu menuliskan kembali unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan.
B1    Kegiatan inti (25 menit)
  •    Siswa membentuk kelompok antara 4-5 orang per kelompok.
  •     Guru memberi penjelasan tentang kinerja yang akan dilakukan siswa pada saat menyimak cerita yang akan disampaikan.
  •     Siswa mendengarkan/menyimak cerita pendek yang sudah disediakan oleh guru, yang akan dibacakan oleh teman secara bergantian.
  •     Secara berkelompok siswa berdiskusi mengenai unsur intrinsik di dalam cerpen kemudian mengidentifikasi dan menuliskan unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen.
  •     Setiap kelompok menunjuk salah satu anggotanya untuk menyampaikan secara lisan hasil diskusi secara runtut dan jelas di depan kelas.
  •     Siswa bertanya jawab/menanggapi informasi yang didengar/disimak dengan bahasa dan alasan yang rasional dan logis.               
  • Produk
    Menentukan unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
    Menjelaskan maksud unsur intrinsik cerpen
3.
  • Psikomotor
Secara berkelompok siswa dapat menyampaikan unsur intrinsik cerpen yang disediakan dalam LKS 1: psikomotor.
C1    Kegiatan akhir (10 menit)
  •     Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini.
  •     Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.
  •     Guru memberi tugas kepada siswa kemudian pembelajaran ditutup dengan salam.
               
  • Psikomotor
    Menyampaikan unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan di dalam cerpen
    Menanggapi penjelasan tentang unsur-unsur yang ditemukan oleh teman.
4.
  • Afektif
    Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperhatikan kemajuan dalam perilaku seperti kerja sama, teliti dan tanggap.

  • Afektif
    Karakter
    Kerja sama
    Teliti
    Tanggap

Kenakalan remaja

•    Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
•    Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja
•    Penyalahgunaan narkoba
•    Seks bebas
•    Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:
1.    Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2.    Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1.    Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.    Teman sebaya yang kurang baik
3.    Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:
1.    Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.    Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3.    Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4.    Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5.    Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Bentuk paradigma

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif :
Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel independent dan satu variable dependen
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian
Teknik sampling terdiri dari :
•    Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample, yang terdiri dari :
•    Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.
•    Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut.
•    Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata tersebut kurang proporsional.
•    Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi yang sangat luas.
•    Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih menjadi sample, yang terdiri dari :
•    Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari anggota popuasi yang telah diberi nimor urut.
Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
•    Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
•    Sampling purporsive adalah tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu
•    Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample.
•    Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar

Tingkat explanasinya

Penelitian menurut tingkat explanasinya
•    Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan prestasi kerja para karyawan di departemen x.
•    Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.  Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan SMK dengan SMU.
•    Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu, adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.
Penelitian menurut jenis data dan analisis
•    Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan
Penelitian kualitatif dan kuantitatif
Macam-macam data penelitian
•    Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat sketsa dan gambar.
•    Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
•    Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.
•    Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran.
•    Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
•    Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0 (nol) mutlak.
•    Rasio adalah data yang jaraknya sama.
•    Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
Macam-macam istilah dalam penelitian
Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).
Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas.
Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable independent.
Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub. Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan.

Syarat penelitian

Syarat-syarat latar belakang masalah :
1.    Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu perlu diteliti
2.    Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
3.    Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
4.    Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada) dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
5.    Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
6.    Kemukakan ide-ide awal
Syarat-syarat rumusan masalah :
1.    Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data, pengolahan dan analisis data
2.    Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3
3.    Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)
Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat orang lain) terbagi atas dua:
•    Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan kondisi nyata dimasyarakat.
•    Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah yang telah ada sebelumnya.
•    Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi, kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan
Jenis-jenis penelitian
Penelitian menurut tujuan:
•    Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.
•    Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Penelitian menurut metode:
•    Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap[I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat Indonesia.
•    Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.
•    Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas.
•    Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
•    Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
•    Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.
•    Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.
•    Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
•    Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

Data analisis

1.    DATA ANALISIS
Data yang dianalisis dalam skripsi “ Kemampuan Menentukan Unsur Instrinsik Cerpen Sisws Kelas IX SMP Negeri 2 Sampara.” Oleh Arliana tahun 2012.
2.    Hasil Analisis
Kesalahan
a). . . baik pada jenjang Sekolah dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Terdapat pada halaman 3.
Benar
. . . baik Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
 Karena huruf kapital dipakaisebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Kesalahan
b). . . SMP/MTs memuat tentang Kompetensi Dasar menemukan tema, latar, dan penokohan. Terdapat pada halaman 26.
Benar
SMP/MTs memuat tentang kompetensi dasar menemukan tema, latar, dan penokohan.
Karena kata kompetensi dasar bukansebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi ataupun judul buku, surat kabar bahkan judul karangan.

Huruf kapital

      Pemakaian Huruf Kapital
1.    Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Misalnya :
Dia mengantuk.
Kita harus bekrja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.
2.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan lansung.
Misalnya :
Adik bertanya, “Kapan kita pulang ?”
“Kemarin engkau terlambat,” katanya.
“Besok pagi,” kata ibu, “dia akan berangkat.”
3.    Huruf kapita dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya :
Allah, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Al Quran, dsb.
Tuhan akan menunjukan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
Misalnya :
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin, Haji Agus Alim, Imam Syafei.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya :
Dia baru diangkat menjadi sultan.
Tahun ini dia naik haji.
5.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya :
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Perdana Menteri Nehru, Professor Supomo, Skertaris Jenderal Pertanian, Gubernur Irian Jaya.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi atau nama tempat
Misalnya :
Siapakah nama gubernur yang baru dilantik itu ?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya :
La Ode Sariful, Amir, Gonzales, Boaz salosa, Lionel messi.
7.    Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, bangsa dan bahasa.
Misalnya :
Bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata keturunan.
Misalnya :
Mengindonesiakan kata asing.
Keinggris-inggrisan.
8.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
Tahun Hijriah, tarikh Masehi, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jum’at, hari Galungan, hari Lebaran, hari Natal.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya :
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.
9.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya :
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Danau Toba, Daratan Tinggi Dieng, gunung Semeru.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografiyang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya :
Berlayar ke teluk, mandi di kali, menyebrangi selat, pergi kea rah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya :
Garam inggris, gula jawa, kacang bogor, pisang ambon.
10.    Huruf kapital dipakaisebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya :
Repoblik Indonesia, Majelis Permusawaratan Rakyat, Departemen Pendididkan dan Kebudayaan
Badan Kesehjateraan Ibu dan Anak.
11.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta dokumen  resmi.
Misalnya :
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosisal, Undang-Undang Dasar Repoblik Indonesia, Rancangan Undang-Undang.
12.    Huruf kapital dipakai sebagai sebagai huruf pertama semua unsur kata ulang sempurna, nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.
Misalnya :
Saya telah membaca buku dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukun perdata.
13.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya :
Dr               doctor
M.A            master of arts
S.E              sarjana ekonomi
S.H             sarjana hukum
       14. Huruf kapital dipakai sebagai pertama dan kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak,          saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai penyapaan dan pengacauan.
            Misalnya :
            “Kapan Bapak berangkat ?” Tanya Harto
            Adik bertanya, “Itu apa Bu ?”
            Surat Saudara sudah saya terima.